Pages

Mengenai Saya

Foto saya
Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia
Menjadi guru adalah salah satu anugerah yang terindah bagi saya, Allah Yang Maha Kuasa memberi kesempatan diri saya untuk belajar dan berkarya. bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Asa ke depan tetap berkarya dan berkarya walau usia semakin senja. Mudah-mudahan Allah meridhoi.Amin

Slide

30/05/20

Srikandi Pejuang Keluarga

Posted by Saptari Dharma Wijayanti on 16.10 0 komentar

Srikandi Pejuang Keluarga 1

     Rasa dingin menusuk kulit tubuhku, Tetap kuayunkan langkahku menyeberang jalan depan rumahku. Kutunggu dia, Indah Putri sang pengaantar setiaku setiap pagi.Aku pilih dia karena larinya kencang, tanpa ngetem. Semua mata memandangku, seorang perempuan menjelang tua, menenteng tas dines, "Gasik temen bu"? sapa belakang kursiku. "Njih bu", balasku santun. 
     Kuputuskan untuk berhenti di perempatan tanjung. Keputusan di luar kebiasaan turun di terminal Bulu Pitu. Aku putuskan karena aku ingin merasakan jalur lain, kata teman lebih dekat.
     Saat start dari Tanjung hanya 2 orang, namun begitu sampai Pasar Patikraja langsung penuh dengan teman-teman pedagang. Perempuan-perempuan hebat. Ada yang membawa 5 kandi, ada yang membawa dua keranjang kedondong. Dan aku tergoda membeli buah nanas. Terjadilah transaksi dalam bus micro. 
      Tegur sapa antara mereka terasa hangat di telinga. Nuansa "ndopok" yang sekarang termasuk barang langka, karena tergantikan oleh nuansa" tunduk" (kepala merunduk asyik bercengkerama dengan HP). Aku sangat menikmatinya. Aku bersyukur kepada Allah atas nikmat ini. Kenikmatan di pagi hari bersama srikandi-srikandi pejuang keluarga. Jam 05.30 sudah dapat dagangan banyak, tentu mereka telah datang ke pasar Patikraja dini hari tadi. 
       Aku juga tidak marah saat harus mengalah, menggeser kakiku menjadi tidak lurus ke depan. dudukku jadi miring. Di depanku telah bertumpuk dagangan, tak apa batinku. Aku senang melihat laboratorium yang sebenarnya dari mata pelajaran IPS yang dulu kuajarkan. Sering kusampaikan kepada siswa-siswiku, "anak-anak bilamana orangtuamu berdagang, buka usaha bengkel, atau usaha lain, bantulah orang tua kaliah, karena itulah laboratorium yang sangat mahal bagi kalian," pelajari apa yang orang tua kalian lakukan. Kelak kalian akan menjadi orang yang sukses. 
          Aku tersentak saat bis berhenti, ternyata ada penumpang baru. Ada 3 tremos nasi besar, 2 panci, 2 treos air, dan beberapa wadah yang terbungkus dalam balutan taplak. Aroma opor pun menyentuh hidungku. Terasa segar dan membuat lapar. Kubayangkan dia masak jam 01 dini hari agar semua masakan yang dibawanya matang semua. Suaminya mengantar dan menaiikan semua bawaan pedagang rameas tersebut. Perempuan hebat, kata batinku. ...bersambung..ngantuk


0 Responses so far:

Leave a Reply