Pages

Mengenai Saya

Foto saya
Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia
Menjadi guru adalah salah satu anugerah yang terindah bagi saya, Allah Yang Maha Kuasa memberi kesempatan diri saya untuk belajar dan berkarya. bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Asa ke depan tetap berkarya dan berkarya walau usia semakin senja. Mudah-mudahan Allah meridhoi.Amin

Slide

10/06/12

INFO BEST PRACATISE

Posted by Saptari Dharma Wijayanti on 06.55 0 komentar


Pedoman Best Practice Guru
PEDOMAN
PENULISAN PENGALAMAN TERBAIK
(BEST PRACTICE) GURU
DALAM PELAKSANAAN TUGASNYA
TAHUN 2011

1. Latar Belakang
a. Dalam rangka meningkatkan mutu dan profesionalisme guru, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tertanggal 10 November 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010, Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
b. Berdasar pada ketiga peraturan di atas, guru wajib melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang dapat terdiri atas kegiatan (a) pengembangan diri, (b)publikasi ilmiah, dan (c) karya inovatif.
c. Publikasi ilmiah, di antaranya dapat berupa Tinjauan Ilmiah di bidang pembelajaran. Isi dari publikasi ilmiah tersebut, dapat berupa laporan dari pengalamanpengalaman terbaik yang telah dilakukan oleh para guru dalam melaksanakan tugasnya.
d. Dalam pelaksanaan tugasnya, seharusnya guru telah memperoleh banyak pengalaman. Di antara pengalaman-pengalaman itu, tentu ada yang diyakininya sebagai pengalaman terbaik (BestPractice).
e. Bila pengalaman terbaik tersebut dipublikasikan, maka akan dapat menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi guru yang lain, dan sekaligus juga merupakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan dari guru yang menulis.
f. Guna meningkatkan kemauan guru dalam memublikasikan pengalaman terbaiknya, maka
diadakanlah kegiatan penulisan ’Best Practice Guru’. Oleh karena itu, diperlukan adanya Pedoman Penulisan yang berisi informasi tentang latar belakang, tujuan, serta prosedur dan persyaratan dalam penulisan pengalaman terbaik guru.

2. Tujuan Kegiatan Penulisan Best Practice Guru
a. Meningkatkan kemauan dan kemampuan guru untuk menuliskan pengalaman terbaiknya dalam bentuk publikasi ilmiah.
b. Menyebarluaskan hasil tulisan pengalaman terbaik guru, melalui berbagai media dan kegiatan yang lain (seminar, lokakarya, dan lain-lain), agar terjadi penambahan wawasan bagi guru-guru yang lain yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan mutu profesionalisme guru.
c. Membantu guru dalam melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan, melalui penulisan publikasi ilmiah yang berupa Tinjauan Ilmiah di bidang pembelajaran yang berisi ungkapan pengalaman terbaik guru dalam pelaksanaan pembelajarannya.

3. Tujuan Pedoman Penulisan Best Practice Guru
Pedoman penulisan ini bertujuan:
a. Memberikan informasi bagi guru/kepala sekolah, tentang latar belakang dan tujuan diadakannya kegiatan penulisan Best Practice guru.
b. Memberikan informasi secara rinci tentang definisi, kerangka isi, bukti fisik yang harus disertakan serta prosedur pengiriman tulisan.
c. Memberikan pedoman dan kriteria yang akan digunakan oleh tim penilai dalam menentukan keberhasilan penulisan.

4. Definisi Best Practice Guru
a. Yang dimaksudkan dengan tulisan pengalaman terbaik (Best Practice) guru adalah tulisan yang dibuat guru yang berisi laporan uraian pengalaman nyata guru dalam memecahkan berbagai masalah pelaksanaan pembelajaran dan/atau masalah pengelolaan yang ada di kelas (bagi guru) atau di satuan pendidikan (bagi kepala sekolah). Laporan best practice merupakan pengalaman nyata penulis sendiri, bukan pengalaman orang lain, saduran, terjemahan atau plagiasi.
b. Di dalam laporan tersebut, harus secara jelas ditulis tentang hal-hal berikut.
1) Permasalahan atau permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh guru/kepala sekolah yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran/pengelolaan yang ada di kelas atau satuan pendidikannya.
2) Uraian keterkaitan permasalahan yang dihadapi dengan berbagai teori, hasil penelitian, atau kajian kepustakaan yang relevan.
3) Pembahasan tentang bagaimana guru/kepala sekolah yang bersangkutan dalam memecahkan permasalahannya dan uraian hasilnya.
4) Sajian simpulan dan saran.
c. Kegiatan penulisan pengalaman terbaik ini, juga merupakan bagian dari kegiatanPengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang berupa Publikasi Ilmiah berjenis Tinjauan Ilmiah. Apabila karya tersebut memenuhi persyaratan, dapat memperoleh angka kredit untuk unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

5. Kerangka Penulisan
a. Pengalaman terbaik (Best Practice) guru diketik dengan menggunakan huruf TIMES NEW ROMAN font ukuran 12, berjarak 1,5 spasi, di atas kertas ukuran A4 70 gr, tidak bolak-balik, jumlah halaman minimal 12 dan maksimal 50 (tidak termasuk bagian awal dan lampiran).
b. Jarak pengetikan bagian atas 3,0 cm dan bawah 2,5 cm, bagian tepi kiri 3,0 cm dan kanan 2,5 cm. Setiap halaman diberi nomor halaman.
c. Naskah dibendel rapi dengan menggunakan sampul berwarna dan format sesuai dengan yang tersaji dalam lampiran. Semua lampiran, harus dibendel menjadi satu kesatuan dengan laporannya (tidak disajikan secara terpisah). Sampul tidak menggunakan hard cover, cukup kertas manila.
d. Kerangka isi penulisan diatur sebagai berikut.
1) Bagian Awal terdiri atas (a) halaman judul; (b) lembaran persetujuan; (c) kata pengantar; (d) daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran (bila ada); serta (e) abstrak atau ringkasan. Lembar persetujuan ditandatangani Kepala Sekolah bila yang menyusun adalah guru dan ditandatangani pengawas bila yang menyusun adalah kepala sekolah.
2) Bagian Isi terdiri atas beberapa bab.
a) Bab Pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat.
b) Bab Kajian/Tinjauan Pustaka berisi keterkaitan antara permasalahan yang dihadapi dengan berbagai teori, hasil-hasil penelitian, atau pengalaman-pengalaman terdahulu. Inti dari bagian ini adalah memberikan dasar teoretis terhadap apa yang dilakukan oleh guru dalam memecahkan permasalahannya.
c) Bab Pembahasan Masalah menguraikan langkah-langkah atau cara-cara dalam
memecahkan masalah yang dituangkan secara rinci. Hal yang sangat perlu dituliskan adalah bagaimana tindakan, cara, langkah yang dilakukan oleh guru/kepala sekolah yang bersangkutan sehingga kegiatantersebut dinyatakan sebagai pengalaman terbaiknya dalam pemecahan masalah. Semua uraian tentang pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan harus didukung (dilampirkan) dengan data yang benar dari satuan pendidikannya. Hal yang sangat perlu disajikan pada bab ini adalah keaslian dan kejelasan ide/gagasan terkait dengan upaya pemecahan masalah di kelas atau satuan pendidikannya. Uraian ini merupakan inti tulisan best practice.
d) Bab Simpulan dan Saran berisi uraian tentang hal-hal yang dapat dipetik sarinya dari pengalaman berharga tersebut. Simpulan diikuti dengan saran atau rekomendasi terhadap pihak terkait.
3) Bagian Penunjang berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran tentang semua data yang
dipakai untuk menunjang tulisan ini. Sajian lampiran dimaksudkan sebagai bukti bahwa
kegiatan yang ditulis memang benar-benar merupakan hal nyata yang telah dilakukan. Oleh
karena itu, dokumen yang dilampirkan harus benar-benar mampu menyakinkan hal tersebut.

6. Prosedur Penulisan dan Pengiriman
Penulisan Best Practice:
a. Peserta kegiatan ini adalah guru atau kepala sekolah pada jenjang pendidikan menengah
b. Penulisan laporan Best Practice dilakukan perseorangan.
c. Kelengkapan yang harus dikirim kepada panitia:
1) Laporan tertulis sebanyak 2 (dua) eksemplar.
2) Naskah sajian (print-out) presentasi yang berupa tayangan power point, dengan jumlah slide sekitar 10—20 buah, untuk presentasi yang akan dilakukan selama 15 menit.
3) CD yang berisi laporan lengkap dalam format MSWord, dan juga berisi naskah presentasi dalam bentuk powerpoint.
Pengiriman Laporan Best Practice:
a. Laporan yang telah selesai (dan telah mendapat pengesahan) beserta CD-nya dikirimkan ke alamat berikut.
PANITIA PENULISAN BEST PRACTICE GURU
Subdit Program dan Evaluasi
Direktorat Pembinaan PTK Pendidikan Menengah
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kemendiknas Gedung D Lantai 12
Jalan Jenderal Sudirman Pintu 1 Senayan, Jakarta
b. Berkas laporan paling lambat telah dikirim kepada panitia pada tanggal 31 Agustus 2011 jam 13.00 WIB (Berkas yang dikirim melebihi tanggal tersebut tidak disertakan dalam penilaian).
c. Pengiriman dilakukan melalui jasa pengiriman (misalnya pos) dan dilakukan oleh guru yang bersangkutan, tidak melalui sekolah atau yang lain.
d. Naskah yang sudah masuk ke panitia menjadi hak milik panitia.

7. Pedoman dan Kriteria Penilaian
a. Tim penilai terdiri atas pakar yang relevan dengan tugas ini dan telah diseleksi serta ditetapkan berdasar surat keputusan Mendiknas u.b. Direktur PPTK Dikmen.
b. Penilaian dilakukan dalam dua tahap.
1) Tahap pertama dilakukan penilaian administrative dan substansi tulisan. Peserta yang lolos tahap seleksi ini diundang melakukan presentasi di Jakarta.
2) Tahap kedua dilakukan penilaian berdasarkan substansi tulisan dan hasil presentasi.
c. Penilaian tahap pertama meliputi penilaian administratif dan substansi tulisan. Penilaian
administratif meliputi penilaian kelengkapan Lembar Pengesahan, Kata Pengantar, Daftar isi, Abstrak/Ringkasan, BAB I Pendahuluan, BAB II Kajian Teori, BAB III Pembahasan Masalah, BAB IV Simpulan dan Saran, Daftar Pustaka, dan Lampiran. Penilaian substansi meliputi penilaian BAB III Pembahasan dan Lampiran. Pembahasan meliputi (1) kejelasan gagasan/ide dalam pemecahan masalah, (2) keterkaitan ide atau gagasan dengan teori, (3) uraian tentang langkah-langkah pelaksanaan ide serta metode/cara yang dapat dilakukan dalam pemecahan masalah, (4) dukungan data spesifik dari permasalahan nyata yang dialami, (5) Uraian hasil.
Penilaian lampiran meliputi kesesuai lampiran dan kelengkapan lampiran.
d. Penilaian tahap kedua didasarkan substansi isi, keaslian/orisinalitas dan hasil presentasi dengan kriteria (a) kesesuaian presentasi dengan isi tulisan, (b) kejelasan dan logika dalam penyajian, dan (c) unjuk kerja selama menyajikan presentasi.

8. Penghargaan
Penulis dan penyaji terbaik pada kegiatan Pengalaman Terbaik (Best Practice) akan memperoleh hadiah yangberupa sertifikat tingkat nasional dan penghargaan lainnya.

9. Penutup
Pedoman Penulisan ini berisi informasi tentang latar belakang, tujuan, serta definisi tentang apa yang dimaksud dengan pengalaman terbaik guru. Di dalamnya juga memuat bagaimana prosedur dalam menulis dan mengirimkan laporan, serta bagaimana laporan tersebut akan dinilai. Dengan pedoman ini diharapkan guru dan tim penilai dapat dengan lebih jelas dan mudah melaksanakan tugasnya masing-masing dalam usaha meningkatkan mutu guru dan mutu pendidikan pada umumnya.

(WWW.DEPDIKNAS.COM)


0 Responses so far:

Leave a Reply