LES AKUNTANSI, “ Serasa Guru Banget”
Setiap ada permintaan dari teman siapapun , di manapun, dan kapanpun untuk memberikan les privat atau group tentang akuntansi, tak pernah kutolak walau dalam keadaan sibuk apa pun. Hati langsung riang gembira, bukan karena ada iming-iming rizky kan mengalir (walau penting juga), namun mengajar akuntansi membuat diri ini serasa menjadi “Guru Banget”. Mengajar akuntansi memiliki rasa kepuasan tersendiri ketika sedang dalam proses pembelajaran, maupun paska pembelajaran. Strategi yang jitu sangat penting saat penanaman konsep materi baru. Transaksi keuangan yang riil dalam kehidupan sehari-hari sering dijadikan contoh untuk membantu penanaman konsep.
Apabila konsep telah tertanam dalam diri peserta, tinggal mengasahnya dengan berbagai latihan soal. Untuk menguji pemahaman siswa tentang konsep materi, kita berikan soal dengan berbagai versi. Agar siswa dapat benar-benar mencapai indikator yang kita harapkan, minimal 5 latihan kita berikan secara terus menerus secara berjenjang dari latihan soal yang mudah sampai dengan latihan soal dengan tingkat kesukaran yang tinggi. Ketika anak merasa dapat mengerjakan soal dengan mudah, diharapkan akan dapat membangkitkan rasa senang dengan akuntansi dan selanjutnya dapat memotivasi siswa untuk memperlajari lebih jauh tentang akuntansi.
Ada rasa menggembirakan tatkala memandang wajah-wajah para peserta saat menerima pemahaman konsep, wajah mereka menjadi cerah, mengangguk-anggukan kepala dan mulut mereka mengatakan paham bu….Apalagi saat mendapatkan pembuktian dari pemahaman mereka dengan pekerjaan mereka yang benar dan rapi. Juga ketika mereka melaporkan hasil ujian akuntansi di kampusnya. Seperti semester lalu, ada 4 peserta les semuanya dapat nilai A, duh senangnya. Senang karena mereka senang, dan senang karena ternyata diri ini masih mampu mengajar akuntansi.
Juga Jumat minggu lalu, ada 7 wajah kosong saat awal pertemuan akuntansi kulancarkan dengan Tanya Jawab mulai dari materi paling mendasar dalam akuntansi. Mereka benar-benar kosong, padahal untuk siswa kelas 3 Akuntansi (Sekarang kelas 12) biasanya kalau sudah memahami dengan paham sebenar-benarnya, mereka tak akan lupa walau sudah berlalu sekian tahun. Terutama materi praktik. Seperti halnya dari salah satu materi pengantar atau dasar-dasar akuntansi, mulai dari persamaan dasar akuntansi, jurnal umum, rekening buku besar, jurnal penyesuaian, neraca lajur sampai pada penyusunan laporan keuangan, baik pada perusahaan jasa maupun perusahaan dagang, biasanya mereka tidak akan lupa. Hanya di jurnal penyesuaian saja biasanya siswa mendapat kesulitan atau kadang sedikit lupa.
Kekosongan wajah mereka merupakan tantangan bagi diri saya untuk segera mencerahkan wajah mereka dengan strategi yang jitu. Konsep Accruel dan Defferal saya tanamkan dalam diri mereka dengan contoh konkrit
Pertemuan 1 :
Materi belum dipahami :
* Penggolongan Rekening Buku Besar
* Jurnal Penyesuaian (Adjusment)
1. Rekening Buku Besar :
a. Rekening Riil : Harta Utang, dan Modal
b. Rekening Nominal : Pendapatan dan Biaya
2. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dilakukan untuk menyesuaikan jumlah-jumlah yang seharusnya sehinggaa laporan keuangan yang dibuat dapat menunjukkan keadaan keuangan yang sebenarnya.
Materi belum dipahami :
* Penggolongan Rekening Buku Besar
* Jurnal Penyesuaian (Adjusment)
1. Rekening Buku Besar :
a. Rekening Riil : Harta Utang, dan Modal
b. Rekening Nominal : Pendapatan dan Biaya
2. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dilakukan untuk menyesuaikan jumlah-jumlah yang seharusnya sehinggaa laporan keuangan yang dibuat dapat menunjukkan keadaan keuangan yang sebenarnya.
1. Mencatat transaki pembayaran beban dibayar dimuka
Contoh 1 :
Tanggal 1 Maret 2010 dibayar di muka sewa gudang untuk dua tahun sebesar Rp 7.200.000,00. Buatlah jurnal yang diperlukan!
Untuk dapat membuat ayat jurnal penyesuaian dari transaksi tersebut di atas, perlu dipahami perlakuan saat pembayaran apakah dicatat sebagai harta atau dicatat sebagai beban. Perbedaan pencatatan kedua cara tersebut adalah sebagai berikut :
Tanggal | Dicatat sebagai Harta (Dalam Ribuan) | Dicatat sebagai Beban (Dalam Ribuan) |
Th 2010 1 Mar Dibayar di muka sewa untuk 2 Tahun 31 Des Mencatat ayat penye- Suaian 31 Des Menutup Beban Sewa 1 Jan 11 Jurnal Pembalik | Sewa DDm Rp 7.200,00 Kas Rp 7.200,00 Beban Sewa Rp 3.000,00 Sewa DDm Rp 3.000,00 (10/24 x 7.200= 3.000) Ikhtisar R/L Rp 3.000,00 Beban sewa Rp 3.000,00 - | Beban Sewa Rp 7.200.00 Kas Rp 7.200,00 Sewa DDm Rp 4.200,00 Beban Sewa Rp 4.200,00 (14/24 x 7.200 = 4.200) Ikhtisar R/L Rp 3.000,00 Beban Sewa Rp 3.000,00 Beban Sewa Rp 4.200,00 Sewa DDm Rp 4.200,00 Catatan : · Jurnal pembalik dibuat untuk mengembalikan pembayaran sewa yang dicatat sebagai beban sehingga rekening Riil (Sewa Dibayr di muka harus dihilangkan) · Jurnal pembalik dari jurnal penyesuaian yang menimbulkan rekening riil yang baru |
2. Mencatat transaki penerimaan pendapatan diterima di muka
Contoh 1 :
Tanggal 1 September 2010 diterima di muka sewa gudang untuk dua tahun sebesar Rp 24.000.000,00. Buatlah jurnal yang diperlukan!
Untuk dapat membuat ayat jurnal penyesuaian dari transaksi tersebut di atas, perlu dipahami perlakuan saat pembayaran apakah dicatat sebagai utang atau dicatat sebagai pendapatan. Perbedaan pencatatan kedua cara tersebut adalah sebagai berikut :
Tanggal | Dicatat sebagai Utang (Dalam Ribuan) | Dicatat sebagai Pendapatan (Dalam Ribuan) |
Th 2010 1 Sept Diterima di muka sewa untuk 2 Tahun 31 Des Mencatat ayat penye- Suaian 31 Des Menutup Pendapatan Sewa Tahun 2011 1 Jan Jurnal Pembalik | Kas Rp24.000,00 Sewa dit dmk Rp 24.000,00 Sewa Dit dmk Rp 4.000,00 PendaptanSewa Rp 4.000,00 (4/24 x 24.000= 4.000) Pend. Sewa Rp 4.000,00 Ikhtisar R/L Rp 4.000,00 | Kas Rp 24.000 .00 PendapatanSewa Rp24.000,00 Pend. Sewa Rp 20.000,00 Sewa Dit di muka Rp 20.000,00 (20/24 x24.000 = 20.000) Pend. Sewa Rp 4.000,00 Ikhtisar R/L Rp 4.000,00 Sewa Dit di muka Rp 20.000,00 Pend. Sewa Rp 20.000,00 |
Leave a Reply